KESETIAAN AYUB DIUJI

Berapakah nilai kekayaan Ayub jika dirupiahkan?? 7.000 ekor domba = 21 Milyar Rupiah 3.000 ekor unta = 45 Milyar Rupiah 1.000 ekor lembu = 10 Milyar Rupiah 500 keledai betina = 4 Milyar ditambah budak-budak nya, kekayaan Ayub hampir mencapai 100 Milyar Rupiah! Apa saja pencobaan-pencobaan yang dialami Ayub? - Semua harta miliknya habis dan tidak ada yang tersisa. - Kesepuluh anaknya semuanya mati - Orang-orang Syeba menyerang para penjaga lalu mencuri dan merampas lembu dan keledai - Petir menyambar dan membuat kebakaran hebat yang membuat semua domba dan penjaga-penjaga mati. - Orang-orang Kasdim menyerbu dan merampas unta-unta Ayub. Semua penjaga-penjaga dibunuh. - Ketika sedang berpesta, angin ribut bertiup dan merobohkan rumah anak2nya & semuanya mati. Beratkah bebanmu jika dibandingkan dgn AYUB ..?? Ayub pun masih bisa berkata : 📖 Ayub 2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. Renungkanlah!! TUHAN ITU BAIK.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALLAH SUNGGUH BAIK

PENGKHOTBAH YANG BERANI DAN LUAR BIASA

Lagu ini terdapat pada buku nyanyian NKB 83 “Nun Di Bukit Yang Jauh”. Judul aslinya adalah On a Hill Far Away/The Old Rugged Cross. Lagu ini, baik syairnya maupun melodinya, dikarang oleh George Bennard tahun 1913. Lagu ini termasuk sangat populer di abad kedua puluh. Di masa remajanya ia sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat, dan ketika ayahnya meninggal sebelum George sendiri berumur enam belas tahun, ia bergabung dengan Bala Keselamatan. Kemudian ia ditahbiskan menjadi pendeta di gereja Metodis Episkopal, dimana pelayanannya sangat dihargai. Satu kali dalam perjalanan kembali ke Michigan ia mengalami pergumulan yang sangat mendalam tentang makna salib Yesus dan apa yang Rasul Paulus maksudkan tentang bersekutu dengan Kristus. Semakin ia merenungkannya ia bertambah yakin bahwa salib Yesus bukan sekedar simbol atau lambang saja, tetapi itulah inti Injil keselamatan. Bennard melanjutkan pelayanannya untuk menginjili selama empat puluh tahun berikutnya. Pada tahun 1958, pada umur delapan puluh lima tahun ia dipanggil Tuhan. “Salib itu kujunjung penuh, hingga saat tiba ajalku”, demikianlah kata-kata dalam syair lagunya dan itulah yang dilakukannya. Untuk mengenang dia, dekat rumahnya umat mendirikan salib setinggi tiga setengah meter dengan kata-kata “Di sini beristirahat George Bennard, pengarang ‘Salib di bukit’ “.